Akhlak Tanpa Tauhid, Sia-sia
Dalam Islam, tauhid adalah pondasi terwujudnya akhlak mulia. Tauhidnya semakin sempurna pasti akhlaknya semakin baik, walaupun tidak sebaliknya, orang yang kelihatan akhlaknya baik belum tentu tauhidnya baik, karena orang berakhlak motivasinya seribu satu motivasi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَاناً ، أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً ، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Yang paling sempurna keimanan seseorang mu’min adalah yang paling bagus akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya”.
(HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata hasan shahih)
Iman yang tidak melahirkan akhlak adalah iman yang lemah, sedangkan akhlak yang tidak dibangun dari dasar iman adalah perbuatan yang sia-sia.
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.”
(Terjemah QS. An-Nur : 39)
“Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangka mu yang Telah kamu sangka kepada Tuhanmu, dia Telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”
(Terjemah Qs. Fushshilat : 22-23)
Jadi, berakhlak tanpa landasan iman tidak termasuk sebagai amal sholeh atau amal yang bernilai.
—
Dikutip dari catatan Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.
Berjudul “Akhlak Seorang Muslim”
COMMENTS