Antara Da’i dan Mad’u, Guru dan Murid
Diantara teladan para Salaf kita, dan sering kita dapatkan mereka mengawali risalahnya dengan kalimat-kalimat doa untuk murid, pembaca atau siapapun yang memanfaatkan karyanya. Hal ini mengajarkan kepada kita adab yang mesti kita miliki dalam dakwah atau belajar mengajar.
Islam mengajarkan adab yang sempurna kepada semua kalangan dalam dunia dakwah dan belajar mengajar, hendaknya:
1. Seorang murid (yang mendapatkan dakwah) senantiasa berusaha untuk mendoakan gurunya (da’i yang mendakwahinya)
Karena mereka telah menghadiahkan perkara terbesar dalam hidup yaitu mengajarkan sesuatu yang akan mengantarkan ke jannah. Seandainya kita tidak tahu agama niscaya kita akan menempuh jalan ke neraka, dan derita neraka tidak bisa kita tebus dengan dunia dan seisinya. Inilah adab yang Nabi ajarkan kepada kita. Simaklah pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لم يْشُكر الله مْن لم يْشُكر الَّناس
“Tidak bersyukur kepada Allah seorang yang tidak bersyukur kepada manusia.”
Perhatikan apa yang dilakukan Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah kepada gurunya Imam Syafi’i rahimahullah. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata (yang artinya),
“Tidaklah aku sujud di muka bumi, melainkan kudoakan guruku (Imam asy – Syafi’i)”
2. Seorang guru atau seorang da’i hendaknya tidak lupa mendoakan para murid dan mad’unya.
Agar Allah membukakan pintu ilmu dan taufik-Nya, karena Allah lah yang memahamkan ilmu, sedangkan kita hanya bisa menyampaikan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan jadikan ia faham dalam agama”
(Muttafaqun ‘alaihi).
Hadits ini menunjukkan bahwa yang memahamkan seorang terhadap agama adalah Allah, bukan guru. Jika seorang guru mendoakan muridnya, berarti ia telah mengupayakan membuka dua pintu hidayah,
1 – Hidayah Taufik, hanya Allah yang mampu memberikannya.
2 – Hidayah Irsyad, usaha manusia untuk memahamkan hidayah.
—
Faedah Kajian Kitab Al Qawaidul Arba karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizahullahu ta’ala.
COMMENTS