Apapun Kondisinya, Tetap Baik
Memang hebat seorang mukmin, dalam segala kondisi tetap baik. Nikmat yang bahagia akan menjadi aset yang lebih membahagiakan lagi, musibah yang menyedihkan akan dirubah menjadi kondisi orang terheran dengan pahalanya yaitu dengan sabar. Dia akan ridho yang menjadikan dadanya lapang bahkan naik ke syukur terhadap pahala musibahnya, karena kesabaran akan membuahkan pahala tanpa batas. Itulah kehebatan seorang mukmin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.”
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).
—
Feadah Kajian Kitab Ma’alim Fit Tauhid.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A Hafizhahullah Ta’ala.
COMMENTS