Belajar Sabar
Sahabatku..
Ada sedikit kejadian tadi siang saat mau berangkat dari bandara Jakarta ke Madinah, pelajaran untuk bersabar dan pasrah dengan takdir Allah. Dimana visa dan tiket pesawat terlambat tercetak sehingga yang harusnya satu rombongan bisa berangkat bareng, namun harus terpecah menjadi 3 shift keberangkatan: jam 11.30, 13.30 dan 15.30.
Bisa dibayangkan bagaimana paniknya jama’ah saat harus boarding namun belum terima tiket dan visa dan baru 39 yang dapat. Apalagi pihak pemilik travel, pihak travelpun terus berjuang tentang hal ini.
Wallahu a’lam dari mana datangnya trouble ini, yang jelas ini adalah musibah yang membutuhkan kesabaran. Tapi alhamdulillah bini’matihi semua urusan dimudahkan Allah ta’ala.
Memang hidup tak akan lepas dari ujian, tinggal bagaimana menyikapi ujian yang datang. Bagi seorang mukmin, segala keadaan akan disikapi dengan cara terbaik karena hanya syukur dan sabar pilihan bagi seorang mukmin, tidak ada pilihan lain dan ini semua adalah kebaikan.
Pelajaran yang mesti selalu kita ingat sebagai seorang mukmin:
- Bahwa semua kejadian telah ditakdirkan Allah 50.000 tahun sebelum Allah ciptakan langit dan bumi, dengan keyakinan ini maka hati akan tenang dan berlapang dada.
- Yakinlah bahwa semua kejadian yang menimpa kita pasti dengan sebab dosa-dosa kita, maka sibukan dengan taubat dan istighfar. mMaka musibah ini akan menjadi nikmat, karena hakikat musibah adalah jika seorang terkena musibah tapi malah marah-marah dan tidak menggerakan untuk taubat dan istighfar.
- Diantara dosa kita mungkin saja kita kurang bersyukur atas semua nikmat yang telah kita terima, sehingga Allah ingatkan dengan sedikit musibah.
- Saudaraku, jangan hilangkan pahala yang sangat besar dari kesabaran dengan kemarahan kita, karena kesabaran separuh dari agama kita, separuh syukur dan separuhnya sabar.
Alhamdulillah semua telah berlalu, semua telah sampai di kota Nabi tercinta.
Semoga lebih menambah kecintaan kepada Nabi agung tercinta. Semoga semua pihak, pemilik travel, team handling dan jama’ah mendapat ganti berlipat dari Allah ta’ala.
Baarakallahu fiikum jami’an.
—
Ditulis oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala
COMMENTS