Buta Karena Cinta Dunia

Buta Karena Cinta Dunia

Buta Karena Cinta Dunia

 

Cinta dunia bisa membutakan mata hati seseorang. Kebenaran bisa ditolak karena cinta dunia. Kebenaran datang dari Allah dan tidak ada setelah kebenaran tersebut selain kesesatan. Terangnya kebenaran dan jelasnya jalan kebatilan bagi sebagian kalangan bisa menjadi tersembunyi. Bahkan, terangnya kebenaran itu akan ditolak oleh orang yang dibutakan oleh dunia.

Tidak ada keraguan lagi bahwa setiap nafsu memiliki berbagai keinginan yang tercela, seperti cinta kepada dunia, mencari ketinggian, berlomba-lomba di hadapan makhluk, mencari kedudukan, dan sebagainya. Ditambah lagi, manusia memiliki tabiat zalim, melampaui batas lagi bodoh.

Allah berfirman,

إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya manusia itu banyak berbuat zalim dan jahil.”
( al-Ahzab: 72)

Terkadang, banyak sebab yang mendorong sifat yang tersimpan pada diri setiap manusia itu muncul. Diantaranya adalah hawa nafsu sehingga dia menolak kebenaran padahal dia mengilmuinya. Sikap ini muncul karena ia mengikuti hawa nafsu dan menuntut kemuliaannya terjaga atau ingin memperoleh sedikit dunia.

Anda bisa menemukan mereka dalam kondisi menyelisihi kebenaran, padahal mereka mengetahuinya, karena ingin memperoleh dunia. Mereka berteriak seolah-olah pembela kebenaran.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata (yang artinya),

“Pencari kedudukan, walaupun dengan kebatilan, akan menyukai satu kalimat yang mengagungkan dirinya sekalipun itu batil. Sebaliknya, ia akan membenci ucapan yang mencelanya, kendati hal itu benar. Adapun orang yang beriman mencintai kalimat yang haq untuknya meskipun itu “menyerangnya”, serta membenci kedustaan dan perbuatan zalim.”
(Majmu’ al-Fatawa 10/600) Al-’Allamah Abdul Lathif bin

Perilaku setiap orang yang berpaling dari kebenaran karena harta, kedudukan, atau pamor, mirip dengan perilaku orang-orang Yahudi. Sesungguhnya ulama-ulama Yahudi memiliki “sumber” penghidupan pada orang-orang kaya kaumnya.

Oleh karena itu saat Rasulullah datang membawa kebenaran, mereka mengetahui bahwa yang dibawanya adalah haq. Namun karena dunialah mereka mengingkari dan mengkufurinya. Mereka menyembunyikan kebenaran yang mereka ketahui dari Bani Israil.

 

Dikutip dari catatan Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A
Berjudul: “Ke-rengkuh Kembali Kemuliaan Dengan Kembali Keajaran Islam”

COMMENTS

WORDPRESS: 0