Cinta-Benci, Itu Pasti
Kehidupan manusia, siapapun orangnya pasti akan ada suasana cinta dan benci. Hanya pertanyaannya, apa yang menggerakan dan melandasi munculnya cinta dan benci tersebut? Bagi seorang muslim dan mukmin, cinta dan benci seharusnya muncul karena Allah dan di jalan Allah dan itulah tuntutan dari ikatan syahadat Laa Ilaha Illallah.
Salah satu dari prinsip aqidah islam, aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yaitu aqidahnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabatnya adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah, yaitu mencintai dan memberikan wala’ (loyalitas) kepada kaum Mukminin, membenci kaum musyrikin dan orang-orang kafir serta berpaling (bara’) dari mereka.
al-Wala’ wal Bara’ atau loyalitas dan kebencian merupakan bagian penting di dalam Islam. Cinta dan benci karena Allah bahkan merupakan simpul keimanan yang paling kuat.
Mujahid rahimahullah berkata (yang artinya), “Sekuat-kuat simpul keimanan adalah cinta karena Allah dan membenci karena Allah.” (lihat Aqwal at-Tabi’in fi Masa’il at-Tauhid wa al-Iman, hal. 1170)
—
Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala
COMMENTS