Hadiah Gratis Demi Misi Suci
Beribadah, mengabdi total kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya itulah tujuan Allah ciptakan kita, dan inilah misi suci kehidupan kita.
Tanpa mewujudkan ini, kita tidak beda dengan binatang. Karena Allah ciptakan binatang bukan dalam rangka beribadah kepada-Nya, sehingga tidak diutus kepada para binatang rasul dan tidak diturunkan kepada mereka kitab.
Dan dalam rangka mewujudkan misi suci ini Allah hadiahkan gratis segala macam nikmat-Nya kepada kita tanpa ada kebutuhan apapun kepada kita, bahkan dengan misi ini Allah akan berikan lagi balasan lain yang berlipat lipat. Simaklah ayat berikut, Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)
Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan (yang artinya), “Dalam ayat tersebut Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia tidaklah menciptakan jin dan manusia karena butuh pada mereka, bukan untuk mendapatkan keuntungan dari makhluk tersebut. Akan tetapi, Allah Ta’ala Allah menciptakan mereka justru dalam rangka berderma dan berbuat baik pada mereka, yaitu supaya mereka beribadah kepada Allah. Lalu mereka pun nantinya akan mendapatkan keuntungan. Semua keuntungan pun akan kembali kepada mereka. Hal ini sama halnya dengan perkataan seseorang, “Jika engkau berbuat baik, maka semua kebaikan tersebut akan kembali padamu”. Jadi, barangsiapa melakukan amalan sholeh, maka itu akan kembali untuk dirinya sendiri.” (Thoriqul Hijrotain, hal. 222)
Semua nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia tidak lain hanya untuk membantu mereka dalam mewujudkan tugas dan tujuan yang mulia ini.
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin dalam kitab Al Qaulul Mufid (1/27) mengatakan (yang artinya), “Dengan hikmah inilah manusia diberikan akal dan diutus kepada mereka para rasul dan diturunkan kepada mereka kitab-kitab, dan jika tujuan diciptakannya manusia adalah seperti tujuan diciptakannya binatang, niscaya akan hilang hikmah diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab karena yang demikian itu akan berakhir bagaikan pohon yang tumbuh lalu berkembang dan setelah itu mati.”
—
Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizahullahu ta’ala
COMMENTS