Hakekat Seorang Hamba

Hakekat Seorang Hamba

Hakekat Seorang Hamba

 

Fakir adalah tingkatan miskin yang paling parah. Sehingga orang yang fakir ilallah adalah orang yang mutlak merasa membutuhkan Allah.

Nabi kita telah mengajarkan bagaimana seharusnya hamba senantiasa merasa butuh dan bergantung kepada Allah setiap saat dan keadaan walaupun dalam urusan yang dianggap remeh, semisal menyambung tali sendal yang putus. Dan jangan pernah merasa tidak butuh Allah walau sekejab saja. Itulah hakekat hamba.

Sebagaimana wirid pagi dan sore yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam ajarkan:

‌‎يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”

Maka hamba yang paling mulia adalah yang paling merasa butuh kepada Allah. Dan hamba yang paling dibenci adalah yang sombong, yang merasa tidak butuh kepada Allah. Nabi kita mengajarkan doa dalam segala aktivitas kita, minimal membaca basmalah sebagai bentuk isti’anah (minta pertolongan Allah) yang menunjukan sifat ketergantungan hamba kepada Rabb nya.

 

Faedah kajian Mulakkhosh fii Syarhi Kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu ta’ala karya Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullahu ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafidzahullahu ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0