Hakikat Syirik, Menggantungkan Hati Kepada Selain Allah
Ciri khas dalam syirik adalah ketergatungan hati kepada selain Allah, baik dalam syirik akbar maupun syirik ashghar sesuai dengan kadarnya.
Sebaliknya, dalam tauhid mengajarkan ketergantungan hati totalitas kepada Allah.
Mengapa meminta kepada wali-wali adalah syirik akbar? Karena dia telah memalingkan ibadah kepada selain Allah dan menggantungkan hatinya kepada para wali tersebut.
Mengapa pakai jimat syirik ashghar? Karena ada ketergantungan hati kepada jimat walaupunya hanya diyakini sebagai sebab. Buktinya kalau jimatnya ketinggalan hatinya resah dan lemas.
Banyak kita saksikan fenomena ini dalam kehidupan kita, seperti meminta bantuan kepada arwah rasul, wali, atau tokoh tertentu agar terhindar dari marabahaya.
Ritual-ritual seperti ini dapat kita saksikan pada acara-acara malam 1 Syuro’ (Muharram).
Diantara mereka ada yang mengadakan acara ritual di pantai laut selatan, mereka ramai-ramai melepaskan bermacam-macam sesajen seperti hewan yang masih hidup, aneka makanan, bunga-bungaan dan kemenyan sambil memanggil-manggil arwah Nabi Muhammad, Syekh Abdul Qodir Jailani dan memanggil Nyi Roro Kidul.
Tujuan mereka melakukan ini agar Nyi Roro Kidul yang “katanya” menjadi penguasa di pantai Laut Selatan itu tidak minta korban pada tahun ini.
—
Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala
COMMENTS