Ibadah Justru Kebutuhan Kita

Ibadah Justru Kebutuhan Kita

Ibadah Justru Kebutuhan Kita

 

Banyak orang merasakan ibadah adalah beban yang memberatkan dan merepotkan, hal ini karena tidak paham hakikat ibadah, yang sebenarnya ibadah adalah kebutuhan kita sebagaimana jasad kita yang butuh makan dan minum, sehingga tidak ada yang merasa berat untuk makan minum kecuali orang yang sakit.

Demikian pula halnya dengan ibadah, sesungguhnya menjadi kebutuhan kita bagi yang sadar bahwa kehidupan itu selain jasad ada kehidupan hati, yang kebutuhannya agar hati sehat dan bahagia caranya hanya dengan beribadah kepada Allah ta’ala tidaklah menjadi beban kecuali bagi hati yang sakit sebagaimana kalau jasad sakit semua makanan lezat menjadi pahit dan makan menjadi beban.

Dengan sangat gamblangnya, Allah ta’ala menjelaskan dalam Al-Qur’an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al-Qur’an dan kita jumpai pada surat Adz-Dzariyat ayat 56, di sana Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyat: 56)

Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan,

“Dalam ayat tersebut Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia tidaklah menciptakan jin dan manusia karena butuh pada mereka, bukan untuk mendapatkan keuntungan dari makhluk tersebut. Akan tetapi, Allah Ta’ala menciptakan mereka justru dalam rangka berderma dan berbuat baik pada mereka, yaitu supaya mereka beribadah kepada Allah, lalu mereka pun nantinya akan mendapatkan keuntungan. Semua keuntungan pun akan kembali kepada mereka. Hal ini sama halnya dengan perkataan seseorang, “Jika engkau berbuat baik, maka semua kebaikan tersebut akan kembali padamu”. Jadi, barangsiapa melakukan amalan sholeh, maka itu akan kembali untuk dirinya sendiri.”
(Thoriqul Hijrotain, hal. 222)

Jadi, Allah tidaklah membiarkan kita begitu saja. Bukanlah Allah hanya memerintahkan kita untuk makan, minum, melepas lelah, tidur, mencari sesuap nasi untuk keberlangsungan hidup. Ingatlah, bukan hanya dengan tujuan seperti ini Allah menciptakan kita. Tetapi ada tujuan besar di balik itu semua yaitu agar setiap hamba dapat beribadah kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
(QS. Al Mu’minun: 115)

 

Dikutip dari catatan Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.
Berjudul “Allah Membutuhkan Kita?”

COMMENTS

WORDPRESS: 0