Ilmu Perbintangan
Ilmu perbintangan ada 2,
- Ilmu Taisir.
Yaitu mempelajari perjalanan bintang sehingga bisa tahu waktu, musim dan seterusnya maka hal ini boleh. - Imu Ta’tsir.
Yaitu keyakinan bintang berdampak dengan nasib manusia, yang juga dikenal dengan ilmu astroligi, ini haram. Percaya adanya pengaruh bintang dan planet terhadap berbagai kejadian dan kehidupan manusia di muka bumi termasuk kesyirikan.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata, Rasulullah shallalahu’alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman,
أصبح من عبادي مؤمن بي وكافر ، فأمَّا من قال
: مُطِرنا بفضل الله ورحمته ، فذلك مؤمن بي وكافر بالكوكب ، وأما من قال :
مُطِرنا بنوء كذا وكذا فذلك كافر بي ومؤمن بالكوكب
“Pagi ini diantara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang. Adapun orang yang berkata, hujan itu turun karena bintang ini dan bintang itu, maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang.”
(HR Bukhari. Lihat Fathul Bary, 2/333)
Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak kita temui di koran dan majalah.
Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang dan planet-planet tersebut maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk hiburan maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan dosa.
Sebab tidak dibolehkan mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Di samping setan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut.
Maka, membacanya termasuk sarana dan jalan menuju kemusyrikan.
—
Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala
COMMENTS