Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu yang Bermanfaat

 

Perhatian kepada ilmu adalah pintu dan kunci kebaikan. Sebagaimana di dalam hadits,

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama.“
(HR. Al-Bukhari & Muslim).

Paham terhadap agama maksudnya adalah mengerti benar tentang agamanya dan mengamalkan isi ajarannya, sehingga menyatu antara ilmu dan amalan, itulah hakikat ilmu yang bermanfaat.

Dan cacatnya ilmu ketika tidak diamalkan, sedangkan cacatnya amal ketika tidak berdasarkan ilmu. Sehingga ilmu tanpa amal ataupun amal tanpa ilmu keduanya adalah penyimpangan dari hakikat shirothol mustaqim.

Maka Allah tegaskan jalan menyimpang seperti Yahudi yang dimurkai Allah karena berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya, atau seperti Nashrani sesat karena amal-amal taqarub nya tidak berdasarkan ilmu. Adapun shirothol mustaqim adalah menggabungkan antara ilmu dan amal.

Kita diajarkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta kepada Allah ilmu yang bermanfaat, serta berlindung kepada Allah atas ilmu yang tidak bermanfaat.

“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima”.
(HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)

 

Faedah kajian Mulakkhosh fii Syarhi Kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu ta’ala karya Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullahu ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafidzahullahu ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0