Jangan Bebas Bergaul
Bergaul itu memang sebuah kemutlakan bagi kehidupan manusia, tapi bebas bergaul akan bisa membinasakan dirinya, karena tidak setiap pergaulan akan membawa keberuntungan, sehingga bergaul harus memilah dan memilih.
Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengelompokan orang yang kita gauli menjadi 4 kelompok:
- Seperti makanan yang selalu kita butuhkan, merekalah para ulama yang selalu kita butuhkan ilmu dan tauladannya.
- Seperti obat yang hanya kita butuhkan ketika perlu, tidak setiap hari kita butuh bodrek, hanya pas kita pusing baru minum bodrek, demikian pula ada orang yang baru kita gauli kalau kita butuh seperti sopir taksi, tukang sayur dll.
- Seperti penyakit harus penuh kewaspadaan, karena rawan tertular, mereka ahlul maksiat dan penggila dunia.
- Seperti racun, yang jika tidak segera tertawarkan bisa merusak atau bahkan membunuh, mereka adalah ahlul bid’ah, orang-orang yang sesat pikirannya.
Maka, ahlul bid’ah dan ahlul hawa, pengekor hawa nafsu, diantara kelompok yang harus diwaspadai karena bergaul dengan mereka bagaikan menenggak racun yang membahayakan.
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
إِيَّاكُمْ وَأَصْحَابَ الرَّأْيِ فَإِنَّهُمْ أَعْدَاءُ السُّنَّةِ أَعْيَتْهُمُ الْأَحَادِيْثُ أَنْ يَحْفَظُوْهَا فَقَالُوْا بِالرَّأْيِ فَضَلُّوْا وَأَضَلُّـوْا
“Jauhilah oleh kalian Ashhabur Ra-yi (pengikut akal/ahli bid’ah) karena mereka adalah musuh-musuh sunnah, menghapal hadits itu melelahkan mereka, maka mereka pun berbicara berdasarkan akal, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.”
(diriwayatkan oleh Abu Syaibah)
—
Faedah Pembahasan Kitab Kun Salafiyyan ‘Alal Jaaddah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud hafizhahullah ta’ala
COMMENTS