Jangan Putus Dari Ulama

Jangan Putus Dari Ulama

Jangan Putus Dari Ulama

 

Mukmin itu bertingkat-tingkat nilai keutamaannya dan kedudukannya, sesuai kadar ilmu, iman dan amalnya.

Yang paling sempurna adalah para nabi lalu para ulama sesuai kadar ilmunya, dan jika disebut ulama artinya ulama yang berilmu yang hatinya ada rasa takut kepada Allah. Jika tidak, maka ulama bahkan menjadi manusia paling jahat di kolong langit.

Setelah para nabi, ulama lah yang menjadi pewarisnya. Sehingga diperintahkan kita untuk selalu merujuk kepada para ulama dalam memahami ajaran para nabi, karena merekalah yang paling paham tentang agama ini.

Meninggalkan ulama adalah pintu kesesatan dan dekat dengan ulama adalah pintu keberkahan.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman di dalam Surat Al-Anbiya Ayat 7,

‎ ۖ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.”

Dari (‘Abdullah) Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah [ﷺ] bersabda,

البركة مع أكابركم

“Keberkahan itu bersama para pembesar diantara kalian (‘Ulama Kibar).”
[Ash-Shahihah / 1778]

Dan bersabada Rasulullah ﷺ,

‎إن من أشراط الساعة أن يلتمس العلم عند الأصاغر

“Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat (yakni) diambilnya ‘ilmu disisi al-Ashoghir (ahli bid’ah).”
[Ash-Shahihah / 695]

Dan dari (‘Abdullah) Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,

لايزال الناس بخير ما أخذوا العلم عن أكابرهم، وعن أمنائهم وعلمائهم، فإذا أخذوا من صغارهم وشرارهم هلكوا

“Manusia senantiasa dalam (keadaan) baik apabila mereka mengambil ‘ilmu disisi para pembesar (kibar ulama), dan dari orang-orang terpercaya mereka, dan para ‘ulama mereka, maka apabila mereka mengambil dari orang-orang kecil (ahli bid’ah) mereka dan orang-orang jelek mereka, binasalah mereka.”

 

Faedah Kajian Kitab Ma’alim Fit Tauhid, Karya Syaikh Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-badr hafidzahumaallah
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0