Jangan Sembah Ulama

Jangan Sembah Ulama

Jangan Sembah UlamaKetaatan yang disertai dengan perendahan diri dan ketunduk patuhan yang mutlak hanya menjadi haknya Allah Ta’ala, termasuk didalam hal penghalalan dan pengharaman maka hal itu adalah hanya haknya Allah, apabila diserahkan kepada selain Allah maka jatuhlah kepada syirik dalam ketaatan.

Allah Ta’ala berfirman,

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّـهِ…

“Mereka menjadikan ulama-ulama dan ahli ibadah mereka sebagai tandingan selain Allah.”
(QS. At-Taubah[9]: 31)

Ketika Allah turunkan ayat ini, ada seorang sahabat yang dia bekas Nasrani, dia berkata: “Wahai Rasulullah, kami dahulu tidak pernah menyembah ulama-ulama dan ahli ibadah kami.” Apa kata Rasulullah? “Bukankah ketika mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan, kalian pun ikut mengharamkannya? Dan ketika mereka menghalalkan apa yang Allah haramkan, kalian pun ikut menghalalkannya?” Kata Adi bin Hatim: “Benar” Kata Rasulullah,

فَتِلْكَ عِبَادَتُهُمْ

“Itulah makna ibadah kepada mereka.”
(HR. Tirmidzi dan Baihaqi)

Faedah Kajian “Menuhankan Ulama”.
Bersama Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0