Jimat, Mengapa Syirik

Jimat, Mengapa Syirik

Jimat, Mengapa Syirik

 

Syirik adalah menyamakan selain Allah dalam hal yang merupakan kekhususan Allah, dan diantara kekhususan Allah adalah Allah dzat sumber kemanfaatan dan penolak mudharat. Diantara keyakinan tentang jimat adalah diyakininya sumber kemanfaatan dan penolak mudharat.

Jika jimat itu diyakini sebagai sumber manfaat dan penolak mudharat secara dzatnya maka terjatuh dalam syirik besar, jika jimat diyakini sebab datangnya manfaat dan tertolaknya mudharat, sedang keyakinannya sumber manfaat dan tertolaknya mudharat adalah Allah ta’ala maka ini syirik kecil. Dan meyakini sesuatu itu sumber manfaat dan manfaat sama dengan meyakini sesuatu itu adalah Tuhan.

Ketika batu akik diyakini memiliki daya magic karena telah “diisi” oleh dukun atau orang pintar, maka menjadikan akik itu sebagai jimat pembawa keberuntungan berarti telah menjadikannya sebagai tuhan selain Allah.

Ketika bambu kuning atau potongan tulisan arab yang maknanya tidak jelas diletakkan di atas pintu rumah, agar “si kolor ijo” tidak bisa masuk rumah, maka berarti telah mempertuhankan jimat itu dan ini adalah bentuk kesyirikan yang sangat nyata terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Demikian pula apabila al-Qur’an Stambul (Al-Qur’an berukuran sangat kecil yang tulisannya tidak bisa dibaca kecuali dengan mikroskop) dijadikan jimat untuk menolak marabahaya, maka pelakunya pun sudah terjerumus pada lingkaran syetan yaitu syirik.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‌‎مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ

“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (sebagai jimat), niscaya Allah menjadikan dia selalu bergantung kepada jimat itu”.
(HR.Imam Ahmad dan at-Tirmizi)

Maka pastikan tauhid anda terbebas dari syirik besar maupun kecil.

 

Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A Hafizhahullah Ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0