Karena Tidak Sedang Menjadi Muslim yang Sejati

Karena Tidak Sedang Menjadi Muslim yang Sejati

Karena Tidak Sedang Menjadi Muslim yang Sejati

 

Siapapun yang memandang realita muslimin zaman sekarang pasti akan meneteskan air mata, segala kemuliaan dan kewibawaan yang pernah diraih ya tinggal kenangan saja. Ini bukan karena kuatnya musuh tapi hal ini karena muslimin sedang menjauh dari agamanya, sehingga dhohirnya muslim tapi tampilannya musyrik atau kafir atau munafik. Muslim yang lebih seneng tampil menyelisihi Islam bahkan menghinakan islam dan bangga dengan musuhnya.

Kaum muslim yang dulunya memegang peranan sangat besar dalam peradaban dunia, kini seakan menjadi bulan-bulanan para musuh Islam. Mereka dengan mudah menyebarkan propaganda atas nama Islam dan merusak moral serta budaya kita.

Kenapa semua itu bisa terjadi?

Itu semua terjadi karena telah terjadi pergeseran nilai yang sangat tajam pada kaum Muslim sekarang. Dulu kaum muslimin menjadi orang-orang yang mulia, mempunyai izah (harga diri) dan memimpin, dikarenakan dinaungi oleh garis-garis besar haluan Al-Qur’an dan Sunnah.

Kehidupan para pemimpinnya tunduk dan hormat kepada keputusan ulama, ulamanya patut menjadi panutan, rakyatpun bahagia, sentosa dan sejahtera, damai tentram lahir dan bathin. Mendapatkan segala hak nya sebagai rakyat, mulia dari hak pelayanan, hak mendapatkan pendidikan ,rasa aman, keadilan, dan mengungkapkan pendapat dan nasihat kepada sang pemimpin.

Semua itu mengingatkan abad-abad dimana orang ahlu dzimmah (selain Islam yang hidup di negeri Islam) tunduk dan hormat kepada setiap muslim, tunduk dan taat kapada hukum dan tatanan muamalat Islam. Tak seorangpun dari mereka yang berani mengangkat bahu dan wajahnya. Mereka wajib membayar jizyah, dengan jaminan penuh berupa rasa aman, bebas menjalankan peribadatan mereka.

Akan tetapi semua itu tinggal kenangan.

Di sana sini umat Islam dibantai, disiksa, di usir dibikin lapar setengah mati, semuapun diam tanpa basa-basi. Kalau dahulu kita dapat melarang ahlu dzimmah dari berlatih kuda, maka pada hari ini abad ini mereka telah menaiki kepala-kepala kita.

Yang dahulu mereka dapat hidup nyaman di negeri kita, sekarang merekalah yang nencabik-cabik tubuh kita di berbagai belahan dunia, di tetangga kita, di dekat kita, bahkan mungkin di depan mata kita dan kitapun hanya bisa diam!

 

Dikutip dari catatan Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.
Berjudul “Kaum Muslimin Mengapa Kita Terhina”

COMMENTS

WORDPRESS: 0