Kebahagiaan Istiqomah

Kebahagiaan Istiqomah

Kebahagiaan Istiqomah

 

Surat Fussilat ayat 30,

‎إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

Diantara kebahagiaan seorang mukmin yang istiqomah adalah saat detik-detik menjelang kematiannya, saat yang menegangkan dan menakutkan. Allah turunkan rasa aman dan hilangnya rasa takut dan sedih, dengan turunnya malaikat saat menjelang wafat untuk menyampaikan kabar gembira.

Ucapan ‘kami beriman’ tidak sekedar ucapan, tapi ucapan ‘kami beriman’ dengan segala kelaziman iman, membenarkan, mengucapkan dan mengamalkan konsekuensinya, dengan istiqomah terus berjalan diatas shirathal mustaqim.

Adapun mengucapkan sekedar ucapan adalah sikapnya orang-orang munafik. Dan kejujuran iman kita diuji, apa ujianya? Akan diuji dengan syahwat yang merusak keinginan dan syubhat yang merusak ilmu sehingga tidak bisa membedakan haq dan batil.

 

Faedah Kajian “BERSIKAP JUJUR”.
Bersama Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0