Kualitas Bukan Sekedar Kuantitas

Kualitas Bukan Sekedar Kuantitas

Kualitas Bukan Sekedar Kuantitas

 

Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan fakta yang akan dialami umatnya di akhir zaman kepada para sahabatnya,

يوشك الأمم أن تداعى عليكم كما تداعى الأكلة إلى قصعتها ، فقال قائل: و من قلة نحن يومئذ ؟ قال: بل أنتم يومئذ كثير و لكنكم غثاء كغثاء السيل و لينزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم و ليقذفن الله في قلوبكم الوهن فقال قائل: يا رسول الله و ما الوهن ؟ قال حب الدنيا و كراهية الموت ). روا أحمد وأبو داود وغيرهما

“Tidak lama lagi umat-umat lain akan saling menyeru untuk menggerogoti kalian bak para penyantap makanan saling menyeru sesama mereka untuk menyantap hidangannya.” Salah seorang sahabat bertanya: Apakah dikarenakan kita berjumlah sedikit kala itu? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Bahkan kalian kala itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian buih bak buih air bah. Allah sungguh akan menyirnakan rasa segan terhadap kalian dari jiwa musuh-musuhmu, dan Ia akan menimpakan penyakit “al wahanu” pada jiwa kalian. Salah seorang sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan penyakit “al wahanu”? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Cinta kepada kehidupan dunia dan benci terhadap kematian.”
(Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan lain-lain)

Perhatikanlah dengan seksama hadits yang agung ini!

Bagaimana besarnya jumlah kaum muslimin secara kuantitas tidak bermanfaat sedikitpun dalam menghadapi musuh-musuh mereka, bahkan sekedar membuat takut musuh-musuh mereka juga tidak bisa.

Hal ini disebabkan kualitas keimanan mereka sangat lemah, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerupakan mereka dengan buih yang mudah terbawa aliran air, karena tidak mempunyai pijakan yang kuat di atas tanah.

Seandainya kaum muslimin benar-benar beriman dan mentauhidkan Allah Ta’ala, maka mestinya mereka tidak akan seperti buih, karena iman dan tauhid akan menjadikan pemiliknya kokoh dan kuat dalam hidupnya, disebabkan dia selalu bersandar kepada Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

 

Faedah Kajian “Kaum Muslimin Mengapa Kita Terhina”.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A Hafizhahullah Ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0