Mengapa Kita Berdakwah?
Dakwah ini sesungguhnya kebutuhan kita semua. Kebutuhan manusia secara umum dan kebutuhan kita sendiri dilihat dari:
1. Manusia itu terlahir dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa/jahil.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. An-Nahl (16) ayat 78,
وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun”
2. Manusia memang telah dibekali dengan perangkat yang sangat hebat yaitu akal. Akan tetapi akal manusia ini memiliki banyak kelemahan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. An-Nisa’ (4) ayat 28,
وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا
“karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.”
Diantara kelemahan akal manusia:
- Terbatas jangkauannya, tidak bisa menembus perkara-perkara yang di luar jangkauan akal. Semua perkara ghoib dan kehidupan setelah mati termasuk perkara yang tidak bisa dijangkau akal. Sehingga perkara ghoib itu sifatnya khobariyah (pengkabaran).
- Akal secara global memang bisa membedakan antara maslahat dan mudhorot, tetapi detailnya apalagi ketika terjadi ikhtilaf maka butuh pemutus yang pasti yaitu wahyu.
- Sering terkalahkan/tunduk terhadap hawa nafsu, sehingga banyak orang yang dengan akalnya tahu tetapi kalau sudah bernafsu akalnya hilang.
3. Dalam diri manusia ada nafsu yang kalau tidak dibimbing oleh agama, nafsu itu akan menyeret manusia kepada kebinatangan. Sehingga manusia bisa lebih jorok dari binatang.
—
Faedah kajian Mulakkhosh fii Syarhi Kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu ta’ala
karya Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullahu ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafidzahullahu ta’ala
COMMENTS