Merasa Tak Punya Kehebatan, Semua Karena Allah
Tawakal kepada Allah dalam seluruh urusan termasuk dalam hal-hal yang remeh sekalipun adalah bukti keyakinannya yang sempurna terhadap kesempurnaan Allah dan inilah hakikat penghambaan.
Hakikat penghambaan adalah hamba merasa dirinya hina sehina-hinanya dan bersimpuh total dihadapan Rabb-nya. Maka disinilah rahasia mengapa ada perkataan salaf (yang artinya),
“Ada orang yang masuk surga karena maksiat dan ada orang yang masuk neraka karena ketaatan.”
Hal ini karena orang yang bermaksiaat setelah itu dia hatinya benar-benar remuk dan bersimpuh total kepada Allah, sedangkan yang melakukan ketaatan lalu dia dihinggapi rasa ujub, merasa dirinya hebat sehingga hilang rasa hinanya dihadapan Allah.
Seorang mukmin sehebat apapun, dia sadar bahwa semuanya semata karena Allah, dia tidak akan melupakan Allah, sebagaimana Nabi Sulaiman yang dengan segala kehebatannya, mengakui bahwa semua yang telah diperolehnya adalah semata-mata karunia dari Allah.
Ketika Fathul Makkah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam memasuki makkah dengan penuh ketawadhu’an, jauh dari sikap keangkuhan padahal sedang dipuncak kemenangan, karena beliau paham bahwasanya semuanya adalah semata-mata karunia dari Allah, sehingga beliau tidak ujub dengan keberhasilannya.
—
Faedah Kajian “Kandungan Tauhid dalam Surat Al Fatihah”.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud hafizhahullah ta’ala
COMMENTS