Orang Musyrik Juga Mencintai Allah
Jangan sangka orang musyrik tidak mengenal Allah, bahkan mereka tidak sekedar mengenal Allah, tapi malah juga mencintai Allah, tetapi cinta yang bersekutu.
Cinta seperti ini tidak diterima oleh Allah, karena yang Allah kehendaki adalah cinta yang murni semata untuk Allah, yaitu cinta ubudiyah (cinta penghambaan). Adapun cinta fitrah seperti cinta suami istri, cinta orang tua kepada anak, dan lain-lain, hal ini tidak mengapa selama tidak melanggar Alah dan rasul-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 165)
Ayat tersebut menunjukkan bahwa orang-orang musyrik mencintai sesembahan-sesembahan mereka, sebagaimana mereka juga mencintai Allah Ta’ala. Akan tetapi kecintaan mereka itu tidaklah memasukkan mereka ke dalam Islam. Karena disamping mencintai Allah Ta’ala, ternyata mereka juga mencintai selain Allah Ta’ala.
Oleh karena itu, barangsiapa yang mencintai Allah Ta’ala atau mencintai karena Allah Ta’ala, maka dia-lah orang-orang yang ikhlas. Dan barangsiapa yang mencintai Allah Ta’ala dan juga mencintai selain Allah dalam hal cinta ubudiyah atau penghambaan, itulah orang musyrik.
—
Faedah Kajian Kitab Al Qawaidul Arba karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala
COMMENTS