Penentu Masuk Surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ جَابِرٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُوجِبَتَانِ فَقَالَ مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah! Apa yang dimaksud dengan dua hal yang pasti?’ Beliau menjawab, “Barang siapa mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka ia akan masuk surga, dan barang siapa mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu maka ia akan masuk neraka.”
[Diriwayatkan Muslim 1/65-66]
Jadilah ahli tauhid, bagimu surga. Walau masuk surga ada yang langsung tanpa hisab dan adzab, dan ada yang harus dihisab dan atau diadzab lalu dengan tauhidnya baru dikeluarkan dari neraka. Itulah yang dikenal dengan istilah jahanamiyyun, mantan-mantan (penghuni neraka) jahanam. Itulah keutamaan orang wafat di atas tauhid.
Adapun jika saat matinya dalam kondisi menyekutukan Allah, sebanyak apapun kebaikanya akan luluh lantak tak berguna. Dan (ia) akan menjadi penghuni neraka kekal abadi.
Agar tegak tauhidnya dan bersih dari syirik, tentu tidak ada jalan lain kecuali diawali dengan belajar secara mendetail apa hakikat tauhid dan syirik sehingga paham. Karena orang yang tidak tahu alias tidak paham, bagaimana akan mengklaim telah bertauhid dan bersih dari syirik sedangkan dia tidak paham hakikat tauhid dan syirik.
—
Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizahullahu ta’ala.
COMMENTS