Penghalang Ittiba

Penghalang Ittiba

Penghalang Ittiba

 

Ittiba itu sangat agung dan inti agama setelah tauhid, akan tetapi ititiba banyak penghalangnya.
Penghalang Ittiba itu ada beberapa penyebab antara lain:

1. Kebodohan.

Sumber kerusakan dunia dan akhirat. Syirik, bi’dah, nifaq sumbernya adalah kebodohan dari syariat Allah. Orang yang menyimpang disifati dengan sikap bodohnya terhadap syariat jalan yang lurus.

2. Mengikuti hawa nafsu.

Nafsu ingin menyeret manusia kepada kemaksiatan, kebid’ahan dan kekufurann. Hidup itu jika tidak mengikuti wahyu maka yang mereka ikuti adalah hawa nafsu, ibarat penyakit rabies yang merusak akal dan agama manusia sehingga terseret kepada kebinasaan. Tidaklah seseorang dikatakan beriman hingga hawa nafsunya tunduk dengan risalah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

3. Mendahulukan pendapat kakek moyang mereka dari pada nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Islam mengajak kita untuk ikut dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah, akan tetapi mereka membantah dengan pendapat manusia dari kakek moyang mereka,. Maka jangan menjadi orang yang taklid kepada seseorang, akan tetapi taklid kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang disebut dengan Ittiba.

4. Mendahulukan akal dibandingkan nash-nash dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Akal ini membedakan manusia dengan hewan, akal itu ada keterbatasan dan lemah karena tidak akan tahu tentang perkara yang ghaib, akal itu dapat dikendalikan oleh hawa nafsu

5. Terkena syubhat.

Tidak tunduk pada Nash-Nash, terjatuh kepada syirik, terjatuh kepada kebid’ahan, jauh dari Sunnah. Akan muncul orang yang mendebat kalian dengan ayat-ayat mutasyabihat maka jawablah mereka dengan Sunnah. Oleh karena itu supaya tidak terkena syubhat maka jangan duduk dengan ahli bid’ah.

6. Ulama-ulama diam dari kebatilan.

Ilmu ini akan dibawa di setiap zaman oleh orang-orang yang adil, mereka akan membantah takwil yang batil, membongkar penyimpangan ahlul bathil, serta meluruskan takwil yang batil. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

يَحْمِلُ هَذَا الْعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُلُهُ يَنْفُوْنَ تَحْرِيْفَ الْغَالِيْنَ وَ انْتِحِال الْمُبْطِلِيْنَ وَ تَأْوِيْلَ الْجَاهِلِيْنَ

“Akan membawa ilmu agama ini dari setiap generasi orang-orang yang adil (terpercaya) di antara mereka. Mereka memurnikan dari agama ini upaya-upaya untuk menyelewengkan agama, pemalsuan yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin merusak agama, serta pentakwilannya orang-orang yang jahil.”
(HR. Ibnu Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)

7. Duduk dengan ahli bid’ah dan ahli maksiat.

Karena hal tersebut akan merusak hati manusia sehingga hati sakit dan terjauhkan dari kebenaran.

8. Bersandar pada Nash-Nash yang lemah & palsu.

Maka harus perhatian kepada hadits-hadits Shahih.

 

Faedah Kajian “Penghalang Ittiba”.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud hafizhahullahu ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0