Penyakit Suka Terkenal
Suka tersohor, terkenal, adalah penyakit yang sangat berbahaya. Para salaf sangat menghindarinya.
Ibnul Mubarok mengatakan bahwa Sufyan Ats Tsauri pernah menulis surat padanya (yang artinya), “Hati-hatilah dengan ketenaran.” (Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 277.)
Imam Ahmad mengatakan (yang artinya), “Beruntung sekali orang yang Allah buat ia tidak tenar.” Beliau juga pernah mengatakan, “Aku lebih senang jika aku berada pada tempat yang tidak ada siapa-siapa.” (Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 278)
Ibrohim bin Ad-ham mengatakan (yang artinya), “Tidaklah bertakwa pada Allah orang yang ingin kebaikannya disebut-sebut orang.” (Lihat Ta’thirul Anfas, hal. 286)
Cobalah lihat bagaimana ulama salaf dahulu tidak ingin dirinya tenar.
Diantara ciri ahlud dunya adalah cinta terkenal, sementara itu ciri ahlul akhirat adalah tidak cinta dengan keterkenalan.
Terkenal itu tidak tercela selama itu bukan keinginannya, karena Allah Subhanahu wa ta’ala yang akan membuatnya terkenal. Suka terkenal menyeret seseorang kepada suka riya, suka pamer.
Akar dari Riya’ ada 3 (tiga):
- Cinta dipuji dan menikmati pujian
- Alergi terhadap celaan
- Ingin memiliki apa yang ada di tangan manusia seperti jabatan, harta, dan kekuasaan.
—
Faedah Kajian Kitab Sittu Duror min Ushuli Ahli Atsar.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud hafizhahullah ta’ala
COMMENTS