Rugi yang Hakiki

Rugi yang Hakiki

Rugi yang Hakiki

 

Hakikat orang yang rugi bukanlah orang yang bangkrut dalam perdagangan, bukan orang yang tidak lulus dalam ujian, bukan orang yang selalu tertimpa musibah, akan tetapi hakikat kerugian adalah kerugian di akhirat kelak, karena kerugiannya tidak bisa ditebus dengan berapapun harta dunia bahkan walau seluruh penduduk dunia sebagai tebusan tetap akan ditolak.

Kerugian yang hakiki adalah kerugian yang akan menyebabkan penyesalan yang kekal yaitu kerugian di hari kiamat; kerugian di saat kebaikan dan keburukan manusia ditimbang dengan timbangan teradil yang tidak mengandung kecurangan sama sekali.

Kerugian pada hari kiamat merupakan akibat dari perbuatan kita selama hidup di dunia.
Mereka rugi karena selama hidupnya melalaikan kesempatan beramal sholeh dalam kehidupannya. Dia membiarkan kesempatan itu lewat begitu saja, sehingga akhirnya saat kematian tiba, amal kebaikan yang pernah dilakukannya masih sedikit, sementara keburukannya menggunung.

Semoga Allah selamatkan dari kerugian hakiki, kerugian dihari kiamat nanti, yang tidak bisa ditebus dengan apapun dari harga dunia ini, walaupun dengan emas seisi bumi atau bahkan dunia berlilat dua kalipun tidak akan berarti.

 

Dikutip dari catatan Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A
Berjudul “Menggapai Sukses Hakiki”

 

COMMENTS

WORDPRESS: 0