Tangguh Beramal di Bulan Dzulhijjah

Tangguh Beramal di Bulan Dzulhijjah

Tangguh Beramal di Bulan Dzulhijjah

Tangguh Beramal di Bulan Dzulhijjah — Barangsiapa yang mendengar hadits Nabi,

روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?”. Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“.

Pasti dia akan semangat dalam mewujudkan amal dan ada kerinduan untuk meraih keutamaannya.

Ada tiga perkara yang akan membuat anda tangguh dalam beramal.

1. Anda tahu, bahwa amal anda yang anda kerjakan karena Allah adalah bentuk syukur anda terhadap Allah.

اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

“Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
(QS. Saba: 13)

Orang yang beramal karena Allah, mengamalkan apa yang Allah cintai dan Allah ridhoi, mereka adalah orang-orang yang bersyukur kepada Allah. Jika anda tahu bahwa amal anda sebagai bentuk syukur kepada Allah maka anda pasti akan semangat dan tangguh dalam beramal.

2. Pengetahuan anda bahwa dunia adalah potongan perjalanan, tempat yang akan segera lenyap dan akan berpindah ke kampung akhirat, dan anda akan menemukan balasan amal anda disisi Allah.

وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ࣖ

“Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).
(QS. Al-Baqarah: 281)

Jika seorang hamba tahu bahwa amalan dia akan direkap oleh Allah dan dia akan kembali kepada Allah dan Allah akan membalas dengan sempurna amal-amalnya, hal ini akan membuat seseorang semangat dalam beramal dan tangguh jiwanya dalam mewujudkan amalan.

3. Pengetahuan (dan keyakinan) seseorang bahwa amalnya akan dibalas dengan yang lebih baik.

وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ

“Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya.”
(QS. Al-Baqarah: 197)

وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ

“Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(QS. Al-Muzamil: 20)

Seorang hamba yang beramal tahu bahwa amalan yang dia kerjakan akan dia dapatkan balasanya di sisi Allah dengan pembalasan yang lebih baik, lebih sempurna dan berlipat-lipat.

Jika seseorang paham dan yakin dengan tiga hal diatas maka dia akan semangat dan tangguh jiwanya dalam beramal terlebih dimusim kebaikan seperti bulan dzulhijjah saat ini.

Dinukil dari khutbah Syaikh Shalih bin Abdillah bin Hamd Al-‘Ushaimy secara bebas.
-Afifi Abdul Wadud-

COMMENTS

WORDPRESS: 0