Tauhid, Awal Kewajiban
Karena surga hanya bisa diraih dengan bertauhid. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ لَقِيَ اللَّهَ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, ia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang bertemu dengan-Nya dalam keadaan menyekutukan-Nya, ia akan masuk neraka.”
(HR Muslim dari Jabir bin Abdillah)
Ahli tauhid, mereka orang-orang yang akan berbahagia dengan syafa’atnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Abu Hurairoh bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, “Siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa’atmu?” Beliau menjawab,
أَسْعَدَ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ : لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ
“Orang yang mengatakan ‘laa ilaaha illallah’ ikhlas dari lubuk hatinya.”
(HR Bukhori dari Abi Hurairoh)
Ahli tauhid, mereka orang-orang yang terjaga dan terpelihara darah dan hartanya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya),
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak untuk diibadahi secara benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukannya, mereka terjaga dariku darahnya dan hartanya kecuali dengan hak-hak Islam, dan perhitungannya atas Allah.”
(HR Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar).
Oleh karena itulah, yang pertama kali diwajibkan atas seorang hamba adalah tauhid.
—
Dikutip dari catatan Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.
Berjudul “Allah Membutuhkan Kita”
COMMENTS