Tauhid, Menuntut Ketaatan Mutlak
Inti tauhid adalah terbentuknya jiwa yang totalitas menggantungkan hati hanya kepada Allah dan pengagungan terhadap Allah Ta’ala.
Tauhid menuntut ketaatan mutlak, karena bimbingan Allah hanya menuntun manusia kepada kebahagiaan dunia akhirat. Sedangkan syirik mengajak manusia menyekutukan Allah, diantaranya dalam ketaatan.
Syirik taat adalah ketaatan kepada selain Allah dalam perkara yang merupakan kekhususan Allah Ta’ala, seperti dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik ahli ibadah ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah Ta’ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalalkan apa yang diharamkan Allah Ta’ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.
Mengenai hal ini Allah subhanahu wa ta ala berfirman,
اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ
“Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah.”
(QS. At-Taubah: 31)
Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala mereka!
Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan (yang terjemahannya),
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada al-Khaliq (Allah).”
(Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad)
—
Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafizhahullah ta’ala
COMMENTS