Tauhid, Syarat Mutlak Mendapatkan Syafa’at
Barangsiapa ingin mendapatkan syafa’at kelak dihari kiamat mutlak harus menjadi ahli tauhid, tanpa bertauhid syafa’at mustahil didapat. Syafaat yang benar hanya diminta kepada Allah saja bukan kepada yang lain, makhluk semisal malaikat, nabi, wali atau yang lain yang Allah berikan hak memberikan syafa’at statusnya orang yang Allah muliakan dengan hak memberikan syafaat tapi bukan pemilik syafaat dan tidak bisa memberikan syafaat kepada siapapun kecuali setelah di izinkan Allah, jika belum dizinkan tidak bisa memberikan syafa’at kepada siapapun.
Abu Hurairah pernah bertanya kepada Nabi “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’at baginda ?” Beliau menjawab: “Orang yang mengatakan Laa Ilaaha Illallah secara ikhlas (murni) dari kalbunya.” [HR. Bukhari]
Perhatikan hadits diatas, hanya yang memurnikan laa Ilaha Illallah saja yang akan berbahagia dengan syafa’at nabi, maka bagaimana mungkin orang yang menyekutukan Allah, alias mengingkari kalimat tauhid “Laa Ilaha Ilallahu” akan mendapatkan syafa’at di Hari Kiamat kelak? Saat tiada syafa’at selain atas izin-Nya dan kepada yang dikehendaki-Nya. “Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?” [QS. Al-Baqarah : 255]
Faedah Kajian Kitab Al Qawaidul Arba karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullahu Ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A Hafizhahullah Ta’ala
COMMENTS