Tebuslah Dirimu Sendiri

Tebuslah Dirimu Sendiri

Tebuslah Dirimu Sendiri

 

Dari Abu Hurairah, Beliau berkata (yang artinya), “Saat turun firman Allah,

وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,”
(QS. Asy-Syu’ara: 214).

Lalu beliau pun berdiri dan bersabda,

“Wahai orang-orang Quraisy, tebuslah diri kalian sendiri dari siksa Allah (dengan bertauhid kepada-Nya). Sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Allah untuk kalian. Wahai ‘Abbas bin Abdul Muth-thalib, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah, wahai Shofiyah bibi Rasulullah, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah, wahai Fatimah binti Muhammad, mintalah kepadaku dari hartaku apa saja yang kau mau, tapi sedikit pun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah.”
(HR. Al-Bukhari).

Jika telah berhadapan dengan adzab Allah, Nabi pun tak bisa berbuat apa-apa lagi, sebagaimana Nuh tidak bermanfaat lagi bagi istri dan anaknya yang kafir, Nabi Luth tidak lagi berguna bagi istrinya, demikian juga Nabi kita tak lagi manfaat bagi pamannya Abu Lahab dan Abu Tholib.

Jika Nabi saja tidak bisa menyelamatkan orang terdekatnya maka lebih tidak bisa lagi kepada orang yang lebih jauh nasabnya dari Beliau, lebih tidak layak untuk berdoa dan beribadah kepada Beliau.

Perlu diketahui bahwa Ahlul Bait, jika dia beriman dan beramal shalih maka dia memiliki keutamaan di atas orang beriman yang bukan dari kalangan Ahlul Bait. Namun seandainya mereka tidak beriman maka tidak ada manfaatnya meskipun dia dari kalangan Ahlul Bait. Janganlah seseorang menyangka kalau dia Ahlul Bait maka dia pasti selamat, sedangkan Al-‘Abbas dan Fatimah saja yang jelas-jelas merupakan Ahlul Bait sekaligus Shahabat Nabi, ternyata Nabi sendiripun tidak bisa menjamin keselamatannya.

ومن بطأ به عمله لم يُسرع به نَسبه

“Siapa yang amalnya lambat, maka nasab (mulianya) tidak akan menambah amalnya”
(HR. Bukhari no. 2699).

 

Faedah kajian Mulakkhosh fii Syarhi Kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu ta’ala
karya Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hafidzahullahu ta’ala.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafidzahullahu ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0