Tidak Inginkah Kita Diampuni Allah?
Sahabatku yang semoga selalu dijaga Allah..
Musibah tak akan lepas dari kehidupan kita, tapi sikap seorang mukmin akan selalu sangat luar biasa. Apapun yang menimpa kita adalah musibah, dan musibah itu bisa jadi karena polah orang lain yang sangat menjengkelkan kita, yang tidak memenuhi hak kita. Katakanlah orang lain benar-benar salah 100% kepada kita, maka tetaplah memaafkan dan berlapang dada.
“lho koq enak saja, gampang memaafkan!”
Mungkin begitu perasaan kita yang pingin puas untuk membalas.
Sahabatku, yang semoga selalu Allah jaga..
Ayat berikut berkaitan KISAH ABU BAKAR, yang berbuat baik kepada sahabat Misthah yang masih kerabat dengannya, dengan memberi nafkah hidupnya karena Misthah miskin, tapi saat kejadian ‘Aisyah tertuduh berzina yang disebarkan orang-orang munafik Misthah malah ikut terlibat menyebarkan berita dusta tersebut. Setelah turun ayat pembersihan nama ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, manusiawi.. betapa marahnya sahabat Abu Bakar Ash Shidiq terhadap Misthah dan ingin memutuskan nafkahnya Misthah, lalu Allah turunkan ayat yang menegur sikap Abu bakar, “TIDAKAH KAMU INGIN ALLAH AMPUNKAN?”, maka kata Abu Bakar, “sungguh aku ingin ampunan Mu ya Rabb”
Sahabatku, yang semoga selalu Allah jaga..
Tidak inginkah jika kita diampunkan Allah?, maka maafkanlah siapapun yang telah kita anggap bersalah kepada kita, berharaplah pahala besar dari Allah, jangan kurangi pahala iman kita dengan kemarahan kita, karena iman itu separo syukur separo sabar, jangan gugurkan pahala sabar dengan ini maka akan Allah berikan kelapangan dada. Balasan Allah sesuai dengan sikap kita, jika kita memaafkan pasti Allah akan memaafkan kita, dan pemaafan Allah jauh lebih kita butuhkan.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An-Nuur: 22)
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.”
(QS. Asyu-Syura: 40)
Semoga Allah lapangkan dada kita dengan gampang memaafkan saudaranya. Sungguh Nabi kita teladan terbaik dalam hal ini, demikian juga para ulama kita.
—
Ditulis oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud حفظه الله
Madinah, 24 Ramadhan 1443 H
COMMENTS