Ziarah Ngalap Berkah

Ziarah Ngalap Berkah

Ziarah Ngalap Berkah

 

Ngalap (mencari) berkah di kuburan wali, kiyai dan selainnya sudah menjadi hal yang umum dan membudaya di masyarakat.

Dan bahkan dianggap ibadah yang sangat afdhal bahwa pada hari-hari/bulan-bulan tertentu. Misalnya Maulud (Rabi’ul Awal), menjelang Ramadhan, menjelang lebaran (Syawwal) dan lain sebagainya.

Banyak orang yang mendatangi kuburan-kuburan kyai, orang-orang yang dianggap wali, atau kuburan orang shalih. Mereka datang dari tempat yang cukup jauh dengan mencurahkan tenaga, waktu, pikiran, dan harta.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

‌‎لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى

“Janganlah kalian mengadakan perjalanan jauh (untuk beribadah, berziarah, mencari berkah) kecuali hanya ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawy), dan Masjid al-Aqsha.”
(Muttafaqun ‘Alaih)

Dengan melakukan ritual ziarah ke kuburan-kuburan wali/kiyai dari tempat yang jauh, maka itu sudah merupakan suatu pelanggaran terhadap konsekuensi hadits di atas.

Kalau ternyata tujuan dari ziarah kubur itu menyimpang dari tuntunan syari’at Islam yang suci ini, seperti mencari berkah, meminta-minta kepada penghuni kuburan itu, atau mencari syafa’at, maka perbuatan itu jelas merupakan syirik akbar.

Apabila pelakunya tidak bertaubat hingga datang kematiannya, maka Allah subhannahu wa ta’ala tidak mengampuninya dan dia kekal dalam neraka, semoga kita terhindar dari hal itu.

Allah berfirman,

‌‎إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
(QS. An-Nisa’: 48)

 

Faedah Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
Disampaikan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A hafidzhahullah ta’ala

COMMENTS

WORDPRESS: 0